Beberapa tahun belakangan, istilah content writing bukanlah sesuatu yang asing lagi. Bahkan tak sedikit yang berkeinginan untuk menjalani profesi sebagai seorang content writer. Akan tetapi sebenarnya, apa itu content writing?
Kepopuleran content writing tak lepas dari perkembangan dunia digital dan internet. Kondisi ini kemudian membuat keberadaan website menjadi sebuah keharusan. Dari situlah, dibutuhkan konten untuk mengisi website.
Semakin Akrab dengan Apa Itu Content Writing
Lebih lanjut lagi demi memahami tentang apa itu content writing, perlu untuk memahami tentang website. Ini dikarenakan posisinya yang kini telah menjadi sebuah instrumen penting dalam pemasaran. Dengan demikian, secara tidak langsung konten pun menjadi sesuatu yang krusial.
Konten pun sudah menjadi sebuah kebutuhan, dan ini pun menyebabkan profesi sebagai seorang content writer semakin diminati.
Pada dasarnya sebuah konten menyajikan suatu informasi tertentu. Penjelasan sederhanya, saat membuka mesin pencari dan mengetikkan sebuah kata kunci, hasil pencarian yang muncul merupakan kumpulan konten dari berbagai website.
Itulah alasan mengapa posisi konten dalam dunia pemasaran – khususnya pemasaran digital, tak bisa tergantikan. Konten yang berhasil memperoleh peringkat pencarian teratas turut mendongkrak posisi website dalam indeks di mesin pencari.
Para praktisi digital marketing mengedepankan teknik SEO dalam pembuatan setiap konten yang akan dipublikasikan. Tujuannya pun jelas, meningkatkan posisi website pada hasil pencarian di mesin pencari. Semakin tinggi posisi website pada hasil pencarian, maka akan semakin dikenal oleh public dan dianggap berhasil.
Jenis-jenis dari Content Writing
Seperti yang telah dijelaskan, bahwa konten menjadi esensi dari website. Hal ini bisa diartikan bahwa segala yang mengisi website dapat dikatakan sebagai konten. Untuk lebih jelasnya mengenal tentang apa itu content writing, sebaiknya mari kenali beberapa jenis content writing seperti berikut:
- Konten untuk website yang berbentuk artikel merupakan yang paling sering dijumpai. Mayoritas website pun membuat konten dalam bentuk ini.
- Berbeda dengan artikel yang penyajiannya secara visual dan harus dibaca, maka konten script harus didengarkan. Bentuknya pun bisa beragam, seperti naskah untuk video, audio, atau yang belakangan semakin populer – dalam bentuk Podcast.
- Postingan di Sosial Media. Sudah banyak disinggung, bahwa sosial media merupakan salah satu media pemasaran yang paling optimal. Hal ini menjadikan media sosial bisa menjadi ranah untuk content writing. Dengan begitu, yang dituliskan dapat terarah dan bisa menyasar target yang diinginkan.
Content Writing dan SEO
Sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya, bahwa content writing memiliki keterkaitan erat dengan SEO. Bagi yang masih belum mengerti, SEO merupakan kependekan dari search engine optimization. Arti harfiahnya optimasi mesin pencari.
Seperti namanya, SEO digunakan untuk mengoptimalkan posisi website di mesin pencari. Konten sebagai salah satu instrumen pada website pun tak luput menjadi objek untuk SEO.
Yang membedakan sebuah konten untuk SEO dengan konten lainnya yakni konten untuk SEO dibuat berdasarkan sebuah keyword. Sesuai dengan namanya, keyword atau kata kunci menjadi ‘kunci’ dalam pembuatan konten.
Keyword digunakan sebagai dasar untuk membuat konten. Konten yang dibuat ini harus bisa menjawab pertanyaan yang terkandung di dalam keyword. Alasannya karena keyword itulah yang diketikkan ketika mencari sesuatu di mesin pencari.
Cara untuk Menjadi Content Writer
Setelah mengetahui mengenai apa itu content writing, selanjutnya perlu diketahui tentang bagaimana cara untuk bisa menjadi seorang content writer. Profesi penulis konten banyak diminati karena memang peluangnya yang terbuka lebar. Berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menjadi seorang penulis konten:
1. Mengisi Posisi sebagai Penulis Konten di Perusahaan
Hal pertama yang bisa dilakukan yaitu mendaftar pada lowongan sebagai seorang penulis konten di suatu perusahaan. Biasanya perusahaan-perusahaan saat ini memiliki tim content writer untuk mengisi website. Dengan begitu konten untuk update website perusahaan pun bisa dikerjakan dari dalam.
Biasanya lowongan sebagai seorang penulis konten bisa ditemukan di situs-situs pencarian kerja. Sayangnya, konten yang dituliskan cenderung seragam dan kurang variatif sesuai dengan perusahaan yang dilamar. Kecuali jika perusahaan yang dituju merupakan perusahaan yang bergerak di bidang media.
2. Bergabung dengan Jasa Penulisan
Cara selanjutnya untuk menjadi seorang penulis konten bisa dilakukan dengan bergabung dengan jasa penulisan konten. Jasa-jasa penulisan biasanya membutuhkan banyak penulis untuk memenuhi tuntutan produksi setiap harinya.
Di sini, penulis dituntut untuk mampu menulis dalam berbagai tema tulisan. Selain itu, biasanya sistem kerjanya pun lebih fleksibel karena yang terpenting penulis bisa memenuhi deadline tulisan. Pengerjaannya bisa dilakukan secara remote.
3. Mendaftarkan Diri di Situs Freelance
Jika tak ingin bergabung dengan perusahaan ataupun jasa penulisan, bisa juga menjajal peruntungan di situs freelance. Sebenarnya sistemnya hampir mirip dengan bergabung di perusahaan jasa penulisan. Yang membedakan adalah cara berhubungan dengan klien.
Jasa penulisan memiliki tim sendiri yang akan berhubungan dengan klien. Sementara itu, jika menjadi penulis freelance, maka penulis diharuskan untuk bisa menghadapi klien secara langsung. Oleh karenanya, menjadi penulis freelance tak hanya butuh skill menulis saja.
4. Personal Branding sebagai Penulis Konten
Masih belum puas dengan cara-cara yang telah disebutkan sebelumnya, maka bisa mencoba cara yang satu ini. Yaitu dengan melakukan personal branding sebagai seorang penulis konten.
Yang membedakan dengan cara yang ketiga yakni penulis tidak bergabung dengan situs-situs freelance. Pendekatan yang bisa dilakukan misalnya seperti branding di sosial media hingga membuat website.
Skill yang Harus Dikuasai untuk Menjadi Seorang Content Writer
Untuk menjadi seorang content writer hal paling mendasar yang diperlukan adalah kemampuan untuk menulis. Sayangnya tidak cukup hanya menulis saja, akan tetapi perlu juga memiliki beberapa keterampilan lain. Berikut beberapa keterampilan yang baiknya dikuasai oleh seorang content writer:
- Mau belajar. Seorang content writer harus mau belajar hal-hal baru. Dunia content writing itu dinamis dan akan ada banyak informasi yang terus diperbarui. Selain itu, bentuk tulisan konten pun beragam bentuk dan jenisnya.
- Senang Membaca. Sejalan dengan poin sebelumnya, penulis konten pun harus bisa menuliskan berbagai macam dan jenis materi. Oleh karenanya, perlu untuk banyak membaca demi menambah wawasan dan pengetahuan.
- Punya karakteristik. Kemampuan ini tak hanya penting bagi seorang content writer, melainkan juga semua penulis. Seorang penulis harus memiliki karakter agar tulisan yang dihasilkan tidak terkesan ‘kosong’.
- Kreatif. Penulis konten perlu untuk punya jiwa kreatif. Hal ini dikarenakan seorang content writer menulis berdasarkan sebuah keyword. Dengan begitu, dibutuhkan kejelian dan kekreatifan untuk menemukan sisi unik yang bisa diangkat agar berbeda dengan konten-konten lainnya.
- Bisa bekerja dalam tekanan. Dunia penulisan konten sudah akrab dengan yang namanya deadline yang bisa muncul tiba-tiba. Oleh sebab itu, menjadi content writer pun harus bisa tetap menyelesaikan tugas meski yang seringkali diburu waktu.
Itulah penjelasan singkat mengenai apa itu content writing. Kemampuan dalam menuliskan sebuah konten bisa dipelajari asalkan mau giat belajar. Oleh karenanya, tak perlu berkecil hati. Sama seperti hal lainnya, keahlian menulis bisa diasah selama memang ada kemauan.