8 Kesalahan Mengelola Reputasi Bisnis Online yang Anda Bangun


Jeff Bezos, pendiri Amazon pernah berujar, ” Brand perusahaan seperti halnya reputasi untuk perseorangan. Anda mendapatkan reputasi dengan melakukan hal-hal sulit dengan baik.”

Dalam bisnis online, tidak peduli Anda membangun bisnis kecil atau besar, branding perusahaan memegang peranan penting untuk mempengaruhi keputusan membeli oleh konsumen.

Idealnya, jika kita mengacu pada ucapan Bezos, pasti setiap orang lebih menyukai bertransaksi dengan bisnis yang punya reputasi bagus : terpercaya, profesional, dan memberikan nilai lebih bagi pelanggan.

Tentu butuh banyak kerja keras untuk membangun reputasi mentereng di mata konsumen. Meskipun sulit dan butuh biaya yang tidak sedikit, namun hasil yang didapat jika berhasil bisa berpengaruh sangat besar bagi pemasaran produk.

Sementara begitu banyak pebisnis online yang mencari cara terbaik membangun brand di internet, mungkin mereka tidak menyadari bahwa beberapa tindakan mereka malah merusak reputasi yang sedang mereka bangun.

Seperti ujaran, “Anda butuh waktu 20 tahun untuk membangun brand dan hanya butuh sehari untuk merusak segalanya.”

Oleh karena itu, percuma saja Anda mencari tips-tips membangun brand di internet sementara Anda masih melakukan kesalahan-kesalahan berikut yang justru bisa merusak reputasi bisnis online yang Anda kembangkan :

1. Konten Anda Payah

Pebisnis online sangat mengetahui bahwa blog dan penerapan content marketing merupakan kegiatan vital untuk memastikan pengunjung situs tetap berlimpah.

Tapi saya masih melihat beberapa bisnis mengelola blognya dengan sangat buruk. Terutama jika berkenaan dengan konten-konten yang mereka terbitkan.

Di dunia bisnis online, konten adalah mata uang untuk kesuksesan. Jika konten-konten Anda payah, maka bagaimana pun Anda mencoba membangun brand, semua akan sia-sia saja.

Oleh karena itu, usahakan menerbitkan konten-konten terbaik saja atau Anda sekalian tidak perlu mengintegrasikan blog di dalam bisnis Anda. Karena semua netizen tahu: Reputasi sebuah bisnis terlihat dari seberapa berkualitas konten di blognya.

Jika punya dana lebih, maka lebih baik menyewa penulis konten berpengalaman agar mengesankan Anda serius memberikan konten-konten bermutu yang bermanfaat bagi calon pelanggan.

2. Terlalu Lama Merespons Komplain

Kita berada di era dimana semua orang bisa menceritakan apapun di platform manapun. Dan tantangan bagi setiap pebisnis adalah mencegah agar pembeli tidak mengatakan hal-hal buruk mengenai produk atau perusahaan.

Berapa banyak kasus di mana ketidakpuasan pelanggan terlalu diremehkan oleh perusahaan?

Jika tidak segera ditangani, pelanggan yang sudah terlalu jengkel akan menceritakan kisahnya kepada siapa pun melalui blog, media sosial, atau email kepada sahabat, teman-teman, dan keluarga.

Brand Anda tidak akan lagi dipercaya oleh mereka yang mendengarkan hal-hal negatif tentang pengalaman tidak menyenangkan pelanggan lain. Dan bagian buruk lainnya, cerita semacam itu menyebar seperti virus.

Jadi, respons dengan cepat semua keluhan pelanggan. Brand Anda akan ditentukan oleh bagaimana Anda menangani mereka yang memiliki keluhan. Anda meremehkannya, brand Anda akan hancur.

3.Melakukan Spamming

Ada sebagian pebisnis online yang tidak bisa membedakan apa yang dinamakan promosi dan melakukan tindakan spam.

Seharusnya promosi dilakukan secara wajar dan di situasi yang tepat. Misalnya di forum ketika menemukan pengguna lain memiliki masalah dan kebetulan produk Anda mampu menjawab permasalahan tersebut, maka sangat direkomensaikan untuk berpromosi.

Bukan promosi membabi buta di komentar, sosial media, dan forum tanpa melihat-lihat situasi.

Karena spamming sifatnya menganggu kenyamanan pengguna lainnya. Tentu saja, bukannya brand Anda bersinar, justru reputasi bisnis online Anda semakin hancur.

4. Anda Menggunakan Black Hat SEO

Perbedaan terbesar antara bisnis online dan offline terletak pada cara mendatangkan pengunjung. Di internet, Anda perlu memahami mesin pencari agar mendapatkan lebih banyak pengunjung untuk melihat produk-produk Anda.

Masalahnya, sebagian pebisnis online melakukan tindakan-tindakan optimasi yang melanggar kebijakan Google tanpa mereka sadari. Dan itu merupakan risiko yang sangat tinggi bagi bisnis manapun.

Sekali saja terkena penalti, maka semua yang Anda lakukan sebelumnya akan sia-sia karena mesin pencari sudah menganggap situs Anda buruk. Dan pilihan satu-satunya yang tersedia adalah membangun bisnis online mulai dari nol lagi.

Karena begitu berbahayanya black hat SEO, sebaiknya Anda mempelajari teknik apa saja yang tergolong black hat di sini.

5. Menjadi Sama dengan Kompetitor

Memang di masa sekarang jumlah produk di pasaran sudah begitu bervariasi. Namun aturannya tetap sama, Apa yang membuat Anda berbeda dengan produk-produk yang sudah ada?

Karena jika Anda hanya menjadi pengikut dan tidak berinovasi, maka biasanya fokus Anda pasti berada di harga yang lebih rendah.

Meskipun tidak menutup kemungkinan untuk sukses, namun bisa dipastikan brand akan sangat sulit bersaing. Di area perang harga, pelanggan yang didapat hanya mereka yang coba-coba. Mereka mungkin membeli di masa sekarang, tapi mereka akan segera melupakan produk Anda.

Selain itu, tentu orang lain mudah meniru Anda. Sangat mungkin terjadi perang harga antara produk sejenis yang tidak memiliki keunikan antara satu sama lain. Kalau bukan produk A yang membunuh bisnis Anda, pasti produk B.

Oleh karena itu, sejak pertama kali didirikan, bisnis online harus punya keunikan yang jelas sebagai brand sehingga berbeda dengan kompetitor. Karena brand yang bagus membuat Anda mampu menjual barang dengan harga yang lebih baik.

6. Inkonsistensi Pesan

Hal paling buruk yang dapat merusak brand bisnis online adalah inkonsistensi.

Apa yang ingin Anda ingin dengar dari pelanggan jika menyebut nama merek Anda? Apa yang mereka katakan tentang produk Anda dan perusahaan Anda?

Anda tidak bisa menjadi ahli di bidang SEO bulan ini dan menjadi ahli keuangan di bulan selanjutnya. Jadi, Pastikan pesan-pesan yang Anda sampaikan mencerminkan brand yang ingin Anda bangun.

Juga perlu diperhatikan, semua brand yang ingin Anda bangun adalah janji kepada pelanggan. Ketika Anda sudah mengatakan sesuatu, pastikan Anda benar-benar menepatinya.

7. Anda Terlalu Banyak Bercerita Tentang Anda

Cerita yang berkesan masih merupakan cara ampuh untuk melekat di pikiran konsumen. Tapi bercerita terlalu banyak tentang diri sendiri bisa menjadi blunder.

Sudahi cerita tentang Anda dan beralihlah dengan kisah-kisah dimana konsumen yang menjadi tokoh utamanya.

Apa saja yang telah Anda lakukan untuk mereka? Apa ekspektasi konsumen tentang Anda di masa depan dan bagaimana Anda berjuang untuk meningkatkan kepuasan konsumen?

Jangan malu untuk menceritakannya pada postingan-postingan blog Anda. Agar konsumen tahu bahwa mereka adalah prioritas utama bagi bisnis Anda.

8. Tidak Konsisten Update Blog

Berbisnis di internet itu berat. Jika ada yang mengatakan sebaliknya, ia pasti jenius atau sedang berbohong.

Saya telah melihat banyak bisnis yang gulung tikar. Bahkan saya pun pernah dua kali gagal membangun bisnis online.

Kesalahannya sederhana, karena tidak konsisten menerbitkan artikel di blog bisnis sehingga akhirnya ditinggalkan pengunjung.

Blog bisnis harus terus terupdate dengan baik karena sangat penting untuk konsisten menyampaikan pesan-pesan sesuai brand yang ingin kita bangun. Sayangnya, membangun brand butuh waktu bertahun-tahun.

Kesabaran pebisnis diuji. Barang siapa yang gigih selama beberapa tahun, maka tahun-tahun berikutnya akan sangat mudah menghasilkan uang manakala brand sudah terbentuk dengan baik di mata pelanggan.

Kesimpulan

Beberapa pebisnis online merasa minder karena tidak punya budget untuk branding dan pasrah dengan kondisi pasar. Tapi percayalah, dengan ketekunan, brand Anda akan bersinar di tahun-tahun mendatang.

Sosial Media

Comments are disabled.