Halaman-halaman website Anda sudah berada di halaman pertama hasil pencarian Google untuk berbagai kata kunci. Akan tetapi, website Anda belum juga mencapai jumlah trafik yang diharapkan. Ini pertanda jika website Anda memiliki CTR yang lemah. Lalu, bagaimana cara meningkatkan CTR organik website Anda?

Apa Itu CTR?

Click Through Rate (CTR) adalah rasio jumlah klik terhadap jumlah impression. Biasanya klik bersumber dari hasil pencarian organik. Sedangkan impression adalah jumlah munculnya halaman website Anda di hasil pencarian Google.

Cara Menghitung CTR

Misalnya, impression halaman website Anda untuk kata kunci “cara membuat blog” adalah 1000 dan jumlah klik yang didapatkan adalah 100. Maka angka CTR Anda adalah 10 persen. Dibawah ini adalah rumus menghitung CTR.

Mendapatkan angka organic click through rate (CTR) yang tinggi merupakan hal penting bagi semua pemilik website atau blog. Sebab organic CTR mendominasi pendapatan klik di hasil pencarian Google.

Menurut riset WordStream, 62,20 persen klik di hasil pencarian Google di desktop didapatkan dari organic CTR. Di perangkat mobile, organic CTR juga mendominasi jumlah klik sebesar 40,90 persen.

Selain itu, organic CTR yang tinggi juga memberikan sinyal bagus kepada Google. Google menilai halaman website dengan organic CTR tinggi sebagai halaman yang relevan dan solutif bagi para pencari.

Masalahnya adalah mendapatkan angka organic CTR tinggi tidak mudah, mengingat semua orang menginginkannya. Bahkan ketika halaman website Anda sudah muncul di halaman pertama hasil pencarian Google tidak menjamin angka organic CTR yang tinggi.

Memperoleh organic CTR tinggi memang sulit, tetapi bukan hal mustahil jika Anda tahu caranya. Ada banyak cara meningkatkan CTR yang dapat Anda praktekkan langsung. Di bawah ini akan saya jelaskan mengenai lima cara efektif untuk meningkatkan organic CTR Anda.

5 Cara Meningkatkan CTR (Organic)

Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, muncul di halaman pertama hasil pencarian Google saja tidak menjamin organic CTR yang tinggi. Anda perlu menargetkan setidaknya peringkat pertama sampai ketiga di hasil pencarian Google. Peringkat pertama, kedua, dan ketiga hasil pencarian Google mendominasi organic CTR dengan angka 20,5 persen, 13,32 persen, dan 13,14 persen (secara berurutan).

Berikut adalah lima cara efektif untuk meningkatkan organic CTR website Anda:

1. Pahami Audiens Anda

Kesalahan pertama dan yang paling sering dilakukan oleh para pemilik website atau blog adalah tidak memahami audiens yang akan dijangkau. Sering kali penulis menentukan topik yang akan ditulis berdasarkan penilaian subjektif saja, tanpa mempertimbangkan apa yang diinginkan pembaca.

Di sinilah pentingnya melakukan riset keyword sebelum membuat konten. Membuat konten tanpa riset keyword bisa berakibat pada satu dari dua hal berikut. Pertama, tidak ada orang mencari topik yang Anda tulis di Google.

Misalnya, Anda ingin menulis tentang “cara membuat komputer”, tetapi ternyata orang yang mencari kata kunci tersebut di Google sangat sedikit, bahkan tidak ada. Haruskah Anda menulis konten dengan kata kunci tersebut? Jika Anda mengharapkan organic CTR tinggi, tentu disarankan untuk menulis topik lain.

Akibat kedua jika menulis konten tanpa melakukan riset keyword adalah apa yang Anda tulis tidak sesuai maksud atau search intent dari para pencari. Search intent atau maksud pencarian adalah apa yang diinginkan oleh kebanyakan pencari terhadap satu kata kunci tertentu. Satu kata kunci bisa dimaksudkan untuk dua hal yang berbeda atau lebih.

Misalnya, ketika memasukkan kata kunci “keyboard”, halaman teratas di hasil pencarian Google adalah keyboard untuk komputer, bukan alat musik keyboard. Hal ini bisa terjadi karena kebanyakan pengguna Google mencari kata kunci “keyboard” bermaksud untuk mencari keyboard untuk komputer, bukan alat musik keyboard. Jadi Google mengutamakan halaman website yang sesuai dengan search intent mayoritas pengguna.

2. Tingkatkan Kualitas Judul dan Meta Description

Ketika pengguna Google melakukan pencarian, mereka hanya memerlukan beberapa detik saja untuk menentukan halaman website mana yang akan dikunjungi. Artinya Anda punya waktu yang sangat sedikit untuk menarik perhatian pengguna Google.

Berdasarkan riset Copyblogger, hanya 20 persen orang yang membaca judul artikel dan membaca kontennya, sedangkan 80 persen sisanya hanya membaca judul tanpa membacanya sama sekali.

Temuan di atas menunjukkan betapa pentingnya sebuah judul untuk sebuah artikel. Apalagi hasil pencarian Google hanya menampilkan judul konten dan ringkasan singkat halaman website (meta description). Jadi Anda harus bisa menarik perhatian calon pembaca melalui judul artikel dan meta description.

Salah satu trik efektif untuk membuat judul menarik adalah dengan menambahkan angka di judul. Seperti judul artikel ini, yaitu Tingkatkan Organic CTR dengan 5 Cara Ini atau 15+ Contoh Blog dan Website Pribadi Inspiratif.

Orang-orang akan lebih tertarik pada artikel-artikel dengan model listicle karena mereka tahu berapa banyak poin penting yang akan didapatkan dari suatu artikel. Menurut Content Marketing Institute, judul artikel blog yang menggunakan angka menghasilkan performa organic CTR 45 persen lebih baik dibanding yang tidak menggunakan angka.  

Selain judul artikel, Anda juga perlu menaruh perhatian besar pada meta description. meta description adalah teks singkat yang menjelaskan tentang konten Anda di hasil pencarian. Teks ini terletak tepat di bawah judul dan URL artikel.

Panjang ideal meta description adalah maksimal 130 karakter. Lebih dari 130 karakter, Google akan secara otomatis memotong meta description Anda. Anda bisa mengubah meta description menggunakan plugin Yoast SEO. Yoast SEO akan memberikan peringatan jika meta description Anda melebihi kapasitas seharusnya.  

3. Manfaatkan Structured Markup

Ketika melakukan pencarian di Google, mungkin Anda pernah menemukan hasil pencarian seperti di bawah ini. Selain judul, URL, dan meta description, halaman website ini juga menampilkan rating.

Rating di atas adalah salah satu bentuk dari structured markup. Structured markup atau sering juga disebut sebagai schema markup adalah kode yang bisa Anda tambahkan di konten untuk meningkatkan kualitas hasil pencarian. Kode structured markup bisa menampilkan rating, waktu acara, bintang review, sampai harga produk.

Anda bisa menambahkan structured markup dengan mudah menggunakan plugin. Beberapa plugin structured markup yang bisa Anda gunakan adalah Schema Pro, WP Review, WP Product Review, dan All In One Schema Rich Snippet.

4. Dapatkan Featured Snippets

Anda juga pasti pernah menemukan hasil pencarian seperti di bawah ini:

Ini adalah cara meningkatkan CTR yang paling baik. Gambar di atas merupakan salah satu contoh featured snippets. Featured snippets adalah fitur hasil pencarian dari Google yang menampilkan jawaban singkat dari kata kunci yang dimasukkan oleh pencari.

Konten dari featured snippet diambil dari ringkasan halaman website yang menurut Google paling solutif dan sesuai dengan apa yang diinginkan pencari. Dalam banyak kasus, Google mengambil featured snippets dari konten peringkat pertama. Namun, tidak menutup kemungkinan featured snippet bisa diambil dari peringkat di bawahnya jika kontennya memang lebih solutif dibanding konten peringkat pertama.

Dengan mendapatkan featured snippets, Anda bisa mendatangkan lebih banyak organic CTR. Menurut penelitian Ahrefs, 8,6 persen organic CTR di halaman pertama diambil oleh konten dengan featured snippets.

Sayangnya, featured snippets bukan fitur yang bisa Anda atur sendiri. Tidak ada plugin atau kode yang bisa menambahkan featured snippets untuk Anda. Google akan menentukan secara sepihak konten mana yang layak mendapatkan featured snippets.

Walaupun begitu, bukan berarti tidak ada strategi untuk mendapatkan featured snippets. Berikut adalah beberapa tips agar konten Anda mendapatkan featured snippets:

Pertama, cek terlebih dahulu kata kunci yang ingin Anda targetkan. Coba cari kata kunci tersebut di Google dan lihat apakah ada konten yang mendapatkan featured snippets untuk kata kunci itu. Jika ada, kemungkinan untuk mendapatkan featured snippets lebih besar.

Ketiga, maksimalkan penggunaan heading (H1, H2, H3, dan H4) di konten Anda. Pastikan H2 Anda mengandung focus keyword yang Anda targetkan.

Keempat, buat alur konten yang terstruktur sehingga Google bisa memahami konten Anda dengan mudah.

Kelima, buat konten sedetail mungkin. Konten yang lebih detail dan lebih lengkap memiliki kemungkinan lebih besar untuk mendapatkan featured snippets.

5. Jangan Kecewakan Pembaca Anda

Konten berkualitas rendah tidak akan pernah mendapatkan posisi tinggi di hasil pencarian Google. Sebab konten tidak berkualitas hanya akan mengecewakan pembaca. Pembaca akan kesulitan atau bahkan tidak bisa menemukan jawaban di konten berkualitas rendah.

Jika tidak puas dengan konten Anda, pembaca akan langsung meninggalkan website Anda sehingga akan meningkatkan bounce rate. Bounce rate adalah persentase pengunjung yang langsung meninggalkan website setelah membuka satu halaman saja (Google Analytics).

Bounce rate yang tinggi mengindikasikan kualitas konten di halaman tersebut terlalu buruk sehingga pengunjung tidak tertarik untuk mengeksplorasi konten-konten lainnya. Semakin tinggi bounce rate, semakin buruk nilai website Anda di Google dan tentu akan berpengaruh pada organic CTR Anda.

Oleh karena itu, Anda harus memuaskan pembaca dengan konten berkualitas sehingga betah membaca, bahkan membaca konten-konten lain di website atau blog Anda. Berikut adalah beberapa tips membuat konten yang menarik untuk pembaca:

Pertama, bagi artikel Anda menjadi paragraf-paragraf singkat. Paragraf yang terlalu panjang akan membuat pembaca cepat lelah dan kesulitan menemukan poin utama dari artikel Anda. Sebaiknya buat satu paragraf tidak lebih dari tiga kalimat.

Kedua, tambahkan media visual untuk memudahkan pembaca memahami konten Anda. Terdapat berbagai macam media visual yang bisa Anda manfaatkan, dari gambar ilustrasi, foto, infografik, atau video.

Ketiga, pastikan konten Anda menjawab pertanyaan pembaca. Orang melakukan pencarian di Google untuk mendapatkan jawaban. Kalau mereka tidak menemukan jawaban di konten Anda, tentu mereka akan beralih ke konten dari website lain yang lebih solutif.

6. Monitoring Konten

Semua orang tentu berharap kontennya akan mendapatkan organic CTR dalam satu kali percobaan. Idealnya memang seperti itu. Namun, dalam praktiknya tentu banyak situasi dan kondisi di luar perkiraan.

Bisa jadi ada tren baru sehingga Anda harus mengupdate konten, kompetitor membuat konten yang jauh lebih baik dari konten Anda, tautan di konten rusak, atau gambar di konten Anda error. Apa pun bisa terjadi. Oleh karena itu, setelah menerbitkan satu konten, Anda perlu melakukan monitoring konten secara reguler.

Periksa apakah konten kurang lengkap, gambar tidak muncul, tautan rusak, dan lain sebagainya. Pastikan konten Anda selalu berada dalam kondisi terbaik sehingga tidak merusak pengalaman pembaca. Dengan monitoring konten secara berkala, Anda bisa mengetahui mana konten yang perlu perbaikan dan konten mana yang sudah cukup baik performa organic CTR-nya.

Kesimpulan

Meningkatkan organic CTR bukan proses yang bisa selesai dalam semalam. Diperlukan proses yang cukup lama, dari riset keyword sampai monitoring konten, untuk mendapatkan angka organic CTR yang ditargetkan.

Jika Anda baru menerbitkan konten dan tidak langsung mendapatkan organic CTR tinggi, jangan menyerah. Lakukan evaluasi dan benahi konten Anda mengikuti tips dan trik di atas. Dengan begitu konten Anda akan jadi lebih baik kualitasnya dan kemungkinan untuk mendapatkan organic CTR tinggi lebih besar.

Demikianlah pembahasan tentang cara meningkatkan CTR (Organic). Jangan lupa subscribe blog Niagahoster dan jangan lewatkan artikel menarik lainnya. Selamat mencoba!

Digital MarketingFacebook AdsGoogle AdsInstagram Ads

CTR

Comments are disabled.